KOTAJAMBI - Suara rebana dan sholawat mengiringi 3 pasang suami-isteri yang mengikuti prosesi ijab qobul, di Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jambi, Jl Ahmad Yani, Telanaipura, Kota Jambi, Selasa (28/12).
Mereka mengenakan pakaian adat daerah Jambi. Meski cuaca agak panas, para pengantin semangat mengikuti prosesi pernikahan hingga selesai. Pasangan pengantin nikah massal itu diarak dan ditaburi beras kuning dan uang logam.
Pasangan Hendriyadi (24) dan Yana (19), satu diantara pasangan nikah massal, tampak tegang, terutama saat pengucapan akad nikah. Ketegangan sirna ketika mereka dinyatakan sah sebagai suami-isteri.
“Ini baru pertama kali saya menikah. Kami baru tiga bulan kenalan,” kata Hendriyadi pada infojambi.com.
Menurut pria yang bekerja sebagai buruh bangunan itu, perkenalannya dengan sang isteri berawal dari seringnya bertemu di tempat kerja. Mereka tidak menunggu lama, dan langsung memutuskan menikah.
Hendriyadi meminang gadis asal Muara Tembesi, Batanghari. Ia tahu ada nikah masal dari temannya. Tiga hari lalu Hendriyadi dan Yana mendaftar ke panitia nikah massal.
Yana yang ditemani anggota keluarganya terlihat malu-malu. Namun ia mengaku sangat bahagia bisa bersanding dengan pria pujaannya. Yana merasa senang dengan adanya nikah massal tersebut.
Hal senada diungkapkan Ediyanto, pria yang sudah menikah siri selama setahun. Ia mengaku mengikuti nikah massal agar anak-anaknya nanti memperoleh surat-surat resmi.
Kepala Kanwil Kemenag Jambi, Abdul Kadir Husein, mengatakan, acara itu diadakan dalam rangka Hari Amal Bhakti Kemenag yang dilaksanakan oleh anggota dharma wanita.
Kegiatan itu bertujuan untuk membantu warga tidak mampu yang baru menikah maupun yang sudah menikah tapi belum memiliki akta nikah. Surat-surat dianggap sangat penting karena dapat mencegah terjadinya kumpul kebo.
Nikah massal baru dilaksanakan satu kali dan diikuti 6 pasang pengantin dari lima kecamatan di Kota Jambi. Diharapkan di masa mendatang kegiatan serupa dapat dilakukan di kabupaten-kabupaten. (infojambi.com)
